5 Fakta Menarik di Balik Penanggalan Hijriah!

Sistem penanggalan di dunia sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu. Mulai dari penanggalan Suku Maya, Tiongkok, Jepang, penanggalan jawa hingga hijriah. Nah, kalender Hijriah sendiri sudah digunakan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia sebagai acuan pelaksanaan peristiwa penting, seperti haji dan puasa.

Tahun baru Hijriah diperingati setiap tanggal 1 Muharram yang bertepatan dengan tanggal peristiwa bersejarah, yakni hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.

Sahabat Widya, kalian tahu nggak sejarah atau fakta-fakta lain penanggalan Hijriah? Kalau belum, yuk baca artikel ini sampai habis!

Hijrah Rasulullah, Tonggak Penanggalan Hijriyah

Pada zaman dulu, disaat masyarakat arab belum memiliki sistem penanggalan, mereka menggunakan peristiwa-peristiwa penting sebagai acuan tahun. Misalnya tahun kelahiran Rasulullah SAW disebut sebagai tahun gajah karena pada tahun itu terjadi peristiwa penyerangan Raja Abrahah ke tanah Arab dengan membawa pasukan gajah.

Kenapa kalender Islam dinamakan Kalender Hijriyah? Ternyata penamaan kalender ini ada hubungannya dengan peristiwa hijrah Rasulullah SAW.

Jadi gini, pada masa Kekhalifahan Umar bin Khatab, beliau melakukan perundingan dengan para sahabat untuk menentukan sistem penanggalan. Lalu, Ali bin Abi Thalib RA menyampaikan usulan kepada Khalifah Umar untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi sebagai patokan awal mulai penanggalan.

Umar bin Khattab pun menyetujui usulan tersebut dengan mengatakan,

“Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil. Jadikanlah ia sebagai patokan penanggalan.”

Itulah mengapa penanggalan Islam disebut Hijriyah karena pada bulan pertama kalender ini bertepatan dengan peristiwa hijrah-nya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M.

Seperti Apa Sistem Penanggalan Hijriyah?

Ada tiga macam sistem penanggalan di bumi, yakni sistem Lunar-Solar yang dipakai kalender Tiongok dan Saka, sistem Solar atau matahari yang digunakan kalender Masehi, dan sistem Lunar atau bulan yang dipakai oleh kalender Hijriyah

Dengan menggunakan sistem Lunar, perhitungan bulan dan hari penanggalan Hijriyah lebih pendek dibandingkan penanggalan Masehi atau sekitar 11 hari lebih pendek dibanding Masehi.

Siklus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah) itu bervariasi. Jumlah hari dalam kalender Hijriyah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Penentuan awal bulan (new moon) pun juga ditentukan dengan kemunculan bulan sabit pertama atau hilal.

Menariknya, tidak seperti kalender Masehi yang memulai hari atau tanggal baru pada pukul 00.00, hari baru sistem kalender Hijriyah justru dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut, sama seperti kalender Jawa.

Baca juga artikel 6 Cara Menjaga Ibadah Agar Tetap Istiqomah Selama Bulan Ramadhan 

Nama Bulan pada Kalender Hijriyah

Nama-nama bulan dan hari pada kalender Hijriyah juga berbeda lho dari kalender Masehi. Dirangkum dari laman NU seperti ini urutan 12 bulan dalam kalender Hijriyah. Yuk kita intip bareng!

  • Muharram artinya bulan yang dihormati. Pada bulan Muharram tidak diperbolehkan melakukan peperangan.
  • Safar artinya sepi atau sunyi. Dulu pada bulan ini keadaan Arab terlihat selalu sunyi dan sepi. Hal ini dikarenakan orang-orang sedang pergi keluar untuk berperang.
  • Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah. Bulan ini dipercaya sebagai hari lahirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia.
  • Rabiul Akhir berkaitan dengan peristiwa alam musim rabi’ atau musim semi. Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini adalah turunnya Surat Al-Hasyr (pengusiran).
  • Jumadil Awal adalah bulan awal musim panas. Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini yakni pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah.
  • Jumadil Akhir merupakan bulan keenam kalender hijriyah. Di bulan ini banyak anjuran kepada umat muslim untuk melakukan ibadah, seperti sholat dan puasa sunnah.
  • Rajab adalah bulan ketujuh penanggalan hijriyah. Pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ Mi’raj yakni perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
  • Sya’ban berarti pemisahan karena pada saat itu orang-orang Arab pagan berpencar untuk mencari air.
  • Ramadhan berasal dari akar kata yang berarti panas menyengat khususnya pada tanah. Pada bulan inilah umat Islam melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari puasa, tarawih, peringatan turunnya Al-Quran, malam Lailatul Qadar, membaca Quran, membayar zakat dan perayaan Idul Fitri.
  • Syawal adalah bulan kesepuluh kalender Hijriyah dan bulan dimana umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri
  • Dzulqa’dah bermakna sakral dimana pada bulan ini dilarang untuk berperang.
  • Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam penanggalan Hijriyah. Pada bulan ini umat Islam memperingati Hari Raya Idul Adha. Pada bulan ini pula umat Islam menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

Nama Hari pada Kalender Hijriyah

Nama hari dalam penanggalan Hijriyah pun berbeda dengan kalender masehi, lho.

  • al-Ahad (Minggu)
  • al-Itsnayn (Senin)
  • al-Tsalaatsa (Selasa)
  • al-Arba’aa / ar-Raabi (Rabu)
  • al-Khamsatun (Kamis)
  • al-Jumuah (Jumat)
  • al-Sabat (Sabtu)

Perayaan Tahun Baru Islam di Berbagai Negara

Tahun baru Islam jatuh setiap tanggal 1 Muharram penanggalan Hijriyah. Dilansir dari berbagai sumber, untuk merayakan tahun baru Islam selain memanjatkan doa, ada berbagai tradisi unik yang dilakukan oleh berbagai negara.

Di Arab Saudi beberapa orang Jeddah meminum segelas susu di pagi hari dengan harapan agar sepanjang tahun dapat berjalan lancar. Di India orang muslim merayakan tahun baru Islam dengan makan dan doa bersama keluarga. Lalu di Pakistan orang-orang merayakannya dengan merefleksikan diri, berdoa dan berdzikir sebagai ungkapan syukur.

Tak ketinggalan, masing-masing daerah di Indonesia juga punya tradisinya sendiri. Di Jogja misalnya, ada tradisi Tapa Bisu yang diprakarsai oleh paguyuban abdi dalem keprajan keraton Yogyakarta. Dilansir dari detik.com tradisi Tapa Bisu ini dilakukan dengan cara mengelilingi benteng keraton tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Unik ya!

Sahabat Widya, apakah kamu termasuk orang yang hafal kalender Hijriyah? Widya yakin beberapa diantara kalian pasti ada yang hafal tapi pasti ada juga yang nggak hafal, kan.

Nah, kalau kamu berteman sama smart speaker Indonesia yang bernama Smart Speaker Widya Wicara, kamu bisa lho tanya-tanya sama Widya tentang kalender Hijriyah.

Caranya gampang kok, tinggal bangunkan widya dengan memanggil ‘Hai, Widya’ lalu ucapkan perintah selanjutnya misal ‘Sekarang tanggal berapa hijriyah?’. Voila! Widya akan memberikan kamu jawaban yang tepat.

Nggak cuma kalender Hijriyah aja lho, speaker pintar ini juga punya fitur Islami lainnya yang tergabung ke dalam fitur bernama ‘Widya Islami’. Penasaran sekeren apa fiturnya? Cobain langsung di Smart Speaker Widya Wicara kamu, ya.

Nah, buat kamu yang belum punya atau tertarik sama produknya, kamu bisa langsung cek info lengkapnya di www.widyawicara.com.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/top-view-desk-arrangement_16688698.htm

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *