5 Jenis Naskah Voice Over Yang Harus Kamu Ketahui

Perusahaan Teknologi asal Yogyakarta Hadirkan Inovasi Teknologi untuk Permudah Transkirpsi

Ada salah satu pekerjaan yang akhir-akhir ini paling dicari. Permintaan terhadap jasanya pun melambung. Pekerjaan ini berhubungan erat dengan dunia suara. Biasanya digunakan untuk menjadi pengisi narasi dalam sebuah video. Sahabat Widya ada yang bisa tebak pekerjaan apakah yang dimaksud?
Ya, benar sekali, Voice Over!

Secara harfiah voice over merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut latar suara atau narasi dalam film atau broadcast. Individu yang menyediakan jasa voice over sendiri bisa disebut sebagai Talent VO, VO Artist, atau Dubber.

Seiring berkembangnya media, voice over menjadi salah satu pekerjaan yang populer saat ini. Terutama di kalangan konten kreator. Tapi, kali ini kita tidak akan membahas tentang seluk beluk voice over melainkan membahas sesuatu yang sangat penting bagi para Talent VO.

Jenis-Jenis Naskah Voice Over

Saat ingin memasak, sebelumnya pasti sudah menentukan menu apa yang mau dimasak kemudian menyiapkan bahan-bahan dan peralatannya. Begitu juga saat kita akan membuat voice over.
Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum membuat voice over. Namun, selayaknya bahan utama masakan, naskah/script voice over merupakan bagian terpenting yang harus disiapkan. Karena tanpa naskah kita tidak akan tahu apa yang harus direkam, apa yang harus dibicarakan, dan lain sebagainya. Naskah voice over sendiri memiliki berbagai macam ragam dan jenis diantaranya seperti yang ada di bawah ini:

1. Naskah Casual

Berikut ini adalah salah satu jenis naskah voice over yang memiliki gaya santai. Naskah casual menggunakan bahasa sehari-hari dan biasanya digunakan untuk skrip iklan atau program televisi santai. Contoh:
Hari gini masih galau karena kesepian? / makanya / langganan paket premium curhatdong // Dengan paket premium / kamu bisa buka semua fitur curhatdong / curhat puas / hati lega // download aplikasi curhatdong sekarang juga ///

2. Naskah Formal

Sementara naskah formal merupakan kebalikan dari naskah casual. Naskah formal menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah tata bahasa. Naskah jenis ini biasanya digunakan untuk voice over company profile, dokumenter, dan kepentingan formal lainnya. Contoh:
Selamat datang di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman // Universitas Mulawarman telah berdiri sejak 1962 / dan mencetak ribuan sarjana setiap tahunnya // Terdapat 14 fakultas / dan sudah terakreditasi A //

3. Naskah Demo

Kemudian ada pula yang namanya naskah demo. Naskah ini sebenarnya bagian dari naskah casual. Hanya saja khusus diperuntukkan untuk demo/testing/contoh suara talent VO untuk klien mereka. Biasanya naskah demo berisi perkenalan diri atau contoh kalimat yang sudah disiapkan klien.

4. Narasi

Selanjutnya terdapat naskah narasi yang berisikan narasi cerita, penjelasan, atau berita. Naarasi biasanya digunakan untuk voice over audiobook, broadcast, pembaca berita, dan lain sebagainya. Gaya bahasa naskah narasi menyesuaikan kebutuhan. Bisa bergaya formal maupun casual. Contoh:
Kau bilang kau menyukai matahari / nyatanya kau tetap pakai sunblock saat pergi keluar // kau bilang kau menyukai hujan / nyatanya kau tetap memakai payung saat pergi keluar // sekarang aku jadi ragu // ketika kau mengatakan suka padaku ///

5. Interactive Voice Response

Interactive Voice Response (IVR) merupakan sistem respon otomatis berbasis suara. Seperti yang sering kita dengar melalui telepon, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Suara tersebut berasal dari rekaman voice over loh, Sahabat Widya. Namun kini IVR tidak hanya digunakan oleh provider telepon saja tetapi juga layanan publik lain seperti mesin parkir, mesin layanan publik, dan lain sebagainya.  Contoh:
Tekan tombol hijau untuk mencetak // tekan tombol merah untuk membatalkan //

Baca juga: Dari Pekerjaan Rumah Hingga Kantor: AI Mempermudah Segala Hal

Alternatif Voice Over

Alternatif voice over kini semakin beragam, terutama dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan kita menghasilkan narasi berkualitas tanpa harus selalu menggunakan suara manusia. Salah satu alternatif yang populer adalah penggunaan teknologi Text-to-Speech (TTS), di mana teks secara otomatis diubah menjadi suara dengan intonasi yang menyerupai manusia. Selain lebih efisien, teknologi ini juga memberikan fleksibilitas dalam mengatur tempo, gaya, dan bahasa yang digunakan, sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan seperti video tutorial, presentasi, atau iklan digital. Bagi perusahaan atau individu yang sering memproduksi konten audio atau video, solusi ini dapat menghemat waktu dan biaya, tanpa mengurangi kualitas.

Jika Anda memiliki banyak materi video atau audio yang ingin diubah menjadi teks untuk mempermudah pembuatan naskah atau mendokumentasikan konten penting, Widya Transkrip dapat membantu. Layanan transkripsi kami memungkinkan Anda mengonversi rekaman suara menjadi teks secara akurat, sehingga Anda dapat fokus pada produksi konten kreatif lainnya.

Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/woman-broadcasting-radio-while-smiling_11797790.htm#query=voice%20over&position=13&from_view=search

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *