Banyak orang yang sangat konsen terhadap kesehatan tubuh mereka tetapi mengabaikan tentang kesehatan mental. Di Indonesia sendiri tercatat penderita gangguan kejiwaan sebanyak 197 ribu orang pada tahun 2019. Sejak pandemi covid-19, angkanya terus meningkat tajam hingga 277 ribu pada Juni 2020. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum teredukasi tentang kesehatan mental.
Selain itu, pandemi juga telah membuat akses kepada unit kesehatan terbatas sehingga orang-orang sulit untuk menerima pertolongan dari tenaga ahli. Namun, kemajuan teknologi telah membawa dunia psikoterapi ke dalam bentuk virtual yang dapat memudahkan banyak orang. Teknologi seperti chatbot digunakan oleh para terapis untuk membantu para pasien. Chatbot yang bekerja seperti pesan instan dapat merespon pasien seolah-olah sedang ‘mendengarkan’.
Alasan Chatbot Jadi Teman Terapi Kesehatan Mental
Ada beberapa alasan mengapa chatbot dipilih sebagai pertolongan pertama untuk kesehatan mental:
- Chatbot sangat mudah untuk diakses dan privasi terjamin. Alasan pertama sangat membantu sebab di negara berkembang ini masih tabu jika membicarakan masalah kesehatan mental dan membuat orang terkadang malu untuk mengakui ada yang salah dengan kejiwaan mereka.
- Chatbot terintegrasi dengan teknologi NLP dan Machine Learning, sehingga chatbot bisa memberikan respon yang cepat dan tepat. Selain itu teknologi yang dimiliki chatbot ini bisa menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan dan selera penggunanya.
- Teknologi chatbot bisa terus dikembangkan mengikuti tren kesehatan mental, sehingga pengobatan/terapi kognitif berbasis percakapan akan terus relevan.
Rekomendasi Aplikasi Chatbot untuk Kesehatan Mental
Berikut ini beberapa rekomendasi aplikasi chatbot untuk kesehatan mental kamu. Yuk, mari kita simak!
- WoebotWoebot diciptakan oleh dr. Alison Darcy, seorang psikolog penelitian klinis. Woebot merupakan chatbot yang terintegrasi dengan Facebook. Program ini bertujuan untuk menanyakan tentang suasana hati, pikiran, dan bagaimana perasaan penggunanya. Dilengkapi dengan teknologi natural language processing, Woebot dapat merespon secara natural seperti manusia.
Woebot juga dapat memberikan layanan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) berbasis percakapan. Tetapi Darcy tetap meyakinkan bahwa Woebot tidak akan bisa menggantikan keahlian manusia asli yang ahli pada bidangnya.
- WYSA. Mungkin kamu lumayan familiar dengan aplikasi yang satu ini. Aplikasi ini tercatat sudah didownload sebanyak lebih dari 1 juta kali di play store. Wysa merupakan teman dengan kecerdasan buatan yang dapat membantu kamu meningkatkan kesehatan emosional, melawan depresi, dan mengubah pikiran melalui percakapan empatik. Layanan Wysa bisa kamu dapatkan secara gratis di app store/play store.
- Youper. Youper membuat sebuah conversational AI yang memonitor kesehatan mental kamu dengan teknik CBT yang dapat dipersonalisasikan. Selain percakapan untuk konsultasi kesehatan mental, Youper juga menawarkan mood tracking untuk memonitor mood kamu setiap harinya dan instruksi meditasi. Health.com memberikan penghargaan pada aplikasi ini sebagai aplikasi terbaik dalam mengatasi kesehatan mental di masa pandemi COVID-19.
- Moodkit. Pada tahun 2017, Moodkit dinobatkan sebagai aplikasi terbaik untuk depresi. Seperti aplikasi-aplikasi sebelumnya, Moodkit juga menggunakan teknik CBT yang dikombinasikan dengan aktivitas yang dapat membimbing pengguna untuk meningkatkan kesehatan mental mereka. Diciptakan dan dikembangkan oleh Thriveport pada tahun 2010 dan hanya dapat ditemukan di appstore.
- Talkspace. Aplikasi yang satu ini memungkikan kamu berkomunikasi dengan terapis robot dengan meninggalkan pesan, pesan suara, dan pesan video kapan saja. Talkspace juga akan mengarahkan kamu kepada konselor bersertifikat jika dirasa percakapan dengan chatbot tidak cukup untuk kamu. Berdasarkan review dari Healthline, Talkspace sangat ramah pengguna. Dibandingkan chatbot, Talkspace lebih seperti aplikasi pencari jodoh. Jodoh dengan terapis, ya, Sahabat Widya.
Itu dia beberapa rekomendasi aplikasi chatbot yang bisa jadi teman curhat kamu. Selain bisa menemani kamu, ternyata chatbot bisa jadi membantu seseorang untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke layanan perawatan mental health.
Sudahkah biro konsultasi dan klinik psikologi kamu menggunakan layanan chatbot? Widya Wicara dapat menyediakan conversational AI sesuai dengan kebutuhan kamu. Yuk, konsultasikan kebutuhan chatbotmu dengan kami!