Pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, setiap masyarakat sangat dianjurkan untuk mengurangi kontak fisik. Para pasien yang ingin mengatur jadwal pertemuan atau konsultasi kesehatan ringan diarahkan untuk menghubungi customer service rumah sakit, alih-alih langsung berkunjung ke rumah sakit.
Terjadi kendala ketika pasien sedang membutuhkan bantuan dalam kurun waktu 24/7 tapi tidak direspon dengan cepat. Padahal bisa jadi mereka sedang dalam keadaan darurat, seperti kecelakaan, serangan jantung, dan kondisi lain yang membutuhkan pertolongan pertama. Bayangkan seseorang memilih untuk pindah ke rumah sakit lain karena rumah sakit Anda tidak bisa merespon dengan cepat. Rugi, bukan?
Nah, ternyata teknologi chatbot dapat memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi secara langsung dengan pihak fasilitas kesehatan tanpa harus menunggu jam operasional, lho. Yuk, simak berbagai keuntungan penggunaan chatbot bagi layanan kesehatan!
Keuntungan Menggunakan Chatbot untuk Pelayanan Kesehatan
1. Mudah dan Respon Cepat
Kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan merupakan hal yang urgen serta harus mendapatkan respon yang cepat. Kita tentu tidak menginginkan pelayanan yang lambat dari rumah sakit nantinya akan berdampak buruk pada nasib seseorang. Masyarakat akan merasa tidak tenang jika respon dari rumah sakit lambat.
Oleh karena itu, penggunaan chatbot sebagai customer service otomatis akan memberikan rasa tenang pada masyarakat karena kecepatan respon yang ditawarkan. Selain itu, chatbot merupakan teknologi yang mudah untuk diakses dan interaksi yang terbangun juga tidak ribet. Hal ini akan sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2. Mampu Melayani 24 Jam
Penggunaan chatbot akan membantu rumah sakit untuk memberikan pelayanan 24 jam setiap harinya bagi para pengguna chatbot atau pasien. Chatbot siap sedia menjawab berbagai pertanyaan secara otomatis kapanpun dibutuhkan, tanpa terikat jam operasional.
3. Memangkas Biaya Operasional
Berdasarkan hasil survey McKinsey, bisnis-bisnis yang menggunakan teknologi otomatisasi pelayanan pelanggan seperti chatbot, akan mampu memangkas biaya operasional pelayanan hingga 40%. Dengan demikian, biaya dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain yang dapat berpengaruh pada pengingkatan kualitas pelayanan rumah sakit.
4. Mengurangi Kontak Fisik
Bot memang tidak akan bisa menggantikan fungsi utama tenaga kesehatan, tetapi teknologi ini dapat mengurai beban kerja para tenaga medis, mengurangi interaksi dan kunjungan ke rumah sakit yang mana saat beresiko di masa pandemi, dan mengurangi prosedur atau perawatan yang tidak perlu. Mereka tidak perlu repot bolak-balik rumah sakit atau klinik hanya untuk booking pertemuan dengan dokter.
Dengan menggabungkan teknologi dan skill tenaga kesehatan, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja rumah sakit tanpa mengurangi kualitas.
5. Interaksi Natural
Conversational AI mengkombinasikan teknologi NLP (natural language processing) dan machine learning yang dapat meniru interaksi manusia, merespon pesan, dalam berbagai bahasa secara natural. Teknologi ini bisa dipersonalisasikan sendiri sesuai dengan gaya suara dan bahasa sesuai standar pelayanan rumah sakit, sehingga masyarakat bisa mendapatkan jawaban yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
6. Memudahkan Masyarakat Mengakses Informasi
Chatbot juga memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Teknologi conversational artificial intelligence (conversational AI) menggunakan data dari daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan (frequenly asked question) untuk menjadi acuan untuk merespon pertanyaan para pasien pengguna bot secara otomatis.
Selain itu, World Health Organization (WHO) telah menjangkau 1 miliar orang di seluruh dunia setelah menggunakan chatbot interaktif untuk menyebarkan informasi seputar COVID-19. Peran teknologi chatbot di sini bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat dengan menyebarkan informasi kesehatan yang sudah tervalidasi.
7. Memangkas Waktu dalam Pelayanan
Chatbot dapat menjadi solusi keterbatasan tenaga pelayanan di rumah sakit dan menyederhanakan pelayanan untuk pasien. Secara bertahap mengurangi waktu tunggu, waktu konsultasi, dan perawatan tidak perlu. Chatbot dapat membantu pasien memahami kondisi dan perawatan mereka tanpa harus datang ke rumah sakit.
Chatbot akan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan gejala pasien, respon otomatis akan diberikan. Riwayat pasien ini nantinya dapat diteruskan kepada dokter. Kemudian dokter bisa menentukan pasien mana yang harus ditangani sesuai tingkat kondisi daruratnya. Hal seperti ini sangat dibutuhkan di masa pandemi seperti ini, bukan?
Chatbot milik Widya Wicara yang dilengkapi teknologi conversational AI memungkinkan untuk memahami kebutuhan pasien dan dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan, lho. Chatbot Widya Wicara dapat disambungkan dengan berbagai platform bertukar pesan seperti whatsapp, line, telegram, dan website agar bisa menjangkau pelanggan lebih luas lagi.
Tertarik dengan produk-produk kami? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, Sahabat idya bisa langsung mengunjungi website Widya Wicara atau menghubungi kontak di bawah ini.