Islam telah mengatur segal aspek kehidupan manusia, termasuk seperti apa dan bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Sosok Rasulullah SAW adalah uswatun hasanah atau teladan terbaik kita dalam mempelajari kepemimpinan dalam Islam.
Pada tahun 1978, seorang ahli sejarah dan penulis buku tersohor asal Amerika Serikat menggemparkan dunia saat merilis buku terbarunya. Buku berjudul The 100: A Ranking of The Most Influential Persons in History ini menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai peringkat pertama mengalahkan ilmuwan, pemimpin dunia, maupun tokoh penyebar agama lainnya.
Padahal, penulis buku bernama Michael H. Hart ini merupakan seorang Nasrani yang pernah bekerja sebagai guru besar astronomi dan Fisika di Universitas Maryland AS. Ia juga pernah bekerja di NASA sebagai penanggung jawab atas program penelitian luar angkasa. Sehingga seluruh penelitiannya benar-benar berdasarkan fakta terpercaya, tidak ada seorang pun yang meragukannya.
Ada dua alasan mengapa Michael menempatkan Nabi Muhammad di posisi pertama dalam bukunya. Pertama, karena Nabi Muhammad sangat berperan penting dalam penyebaran dan pengembangan agama Islam. Hal ini ia bandingkan dengan Nabi Isa yang bertanggung jawab atas ajaran moral dan akidah Nasrani, namun penyebarannya dilakukan oleh St Paul yang merupakan penyebar teologi Kristen. Sedangkan Nabi Muhammad melakukannya sendiri dengan bantuan sahabat dan pengikutnya.
Alasan kedua, yakni karakter kepemimpinan politik Nabi Muhammad yang menjadi model bagi seluruh pemimpin di dunia. Karakter pemimpin yang dicontohkan oleh Rasulullah ini terbukti dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat bernegara. Karakter pemimpin seperti apa yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW? Mari kita simak lebih lanjut di bawah ini!
Karakter Pemimpin Berdasarkan Sifat Rasulullah
Sifat dasar manusia yang terbentuk sejak lahir memang sulit untuk diubah. Namun, dalam proses pembentukan karakter diri, sebenarnya kita bisa membentuk karakter seperti apa yang kita inginkan, lho! Salah satu caranya adalah dengan mengendalikan diri saat mengambil keputusan dan bertindak.
Nah, untuk menjadi sosok pemimpin yang baik, kamu juga bisa menerapkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW di bawah ini:
- Shidiq: benar atau jujur
Sifat ini menjadi salah satu sifat paling utama yang harus ada dalam diri seorang pemimpin. Karena jika seorang pemimpin pernah ketahuan berbohong, maka pengikutnya akan menunjukkan mosi tidak percaya. Perpecahan dan pertempuran internal akan menjadi senjata yang dapat menghancurkan kelompok itu sendiri. - Amanah: dapat dipercaya
Masih berkaitan dengan sifat shidiq, para pemimpin yang tepat adalah sosok yang dapat dipercaya. Dengan begitu, ia akan mendapat pengikut setia yang selalu mengikuti arahannya dalam mencapai tujuan tertentu. Rasa saling percaya yang tinggi ini membuat kelompok tersebut menjadi sangat kuat untuk menghadapi rintangan di masa mendatang. - Fatonah: pintar atau cerdas
Karena pemimpin adalah sosok yang diikuti, maka kemampuan dan kecerdasannya menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan. Ia adalah sosok yang bertanggung jawab memimpin eksekusi perencanaan yang telah dirancang. Jika pemimpin tersebut tidak memiliki kemampuan yang handal, bisa-bisa program tersebut berhenti di tengah jalan. - Tabligh: terbuka dalam menyampaikan informasi
Sifat tabligh adalah menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyembunyikan hal buruk dari rakyatnya. Sifat ini berguna sebagai transparansi kepemimpinan yang baik dan bersih. Dengan begitu, masyarakat akan merasa lebih percaya dan mengikuti arahan pemimpin tanpa menimbulkan banyak gejolak. Baca juga artikel Pembentukan Karakter Anak Melalui Pendidikan Islami
Syarat Menjadi Pemimpin
Selain memiliki karakter seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, syarat-syarat yang harus dimiliki pemimpin yang baik. Allah SWT telah menegaskan empat syarat kelayakan seseorang untuk ditunjuk sebagai pemimpin dalam hal apapun. Keempat syarat yang tersebut antara lain:
- Beriman kepada Allah dan beragama Islam yang baik.Dalam QS Yusuf ayat 55, terdapat dua macam sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim, yakni hafizhun ‘alim.
Kata hafizhun berarti seseorang yang pandai menjaga. Sifat pandai menjaga ini merujuk pada seseorang yang memiliki integritas dan kepribadian yang kuat. Dengan rasa tanggung jawabnya, sang pemimpin akan terus berupaya mensejahterakan rakyat yang ia jaga, bukan malah memperkaya diri sendiri.
Sedangkan alim adalah sosok yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik. Menjadi pemimpin harus memperkaya ilmunya agar dapat membuat perencanaan strategi yang baik, serta memberikan solusi di saat yang genting. Jika pemimpin tidak paham apa-apa, orang yang jahat dapat memanipulasi keputusannya untuk menyengsarakan rakyat.
- Kedua, rajin melaksanakan sholat.Meski tampak sepele, tetapi syarat ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin. Sebab, sholat merupakan barometer akhlak setiap manusia saat menjalani kehidupannya. Jika amalan sholatnya baik, maka rasa tanggung jawab akan terbangun dengan sendirinya.
Pemimpin yang tidak pernah meninggalkan Tuhan merupakan pemimpin terbaik. Karena dengan begitu, ia juga tidak akan meninggalkan anggota/rakyatnya meski keadaan terdesak sekali pun. Pemimpin tersebut akan selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya dengan tegas.
- Ketiga, gemar melakukan zakat dan sedekah.
Jika seorang pemimpin rajin berzakat dan bersedekah, insyaAllah dirinya tidak akan melakukan korupsi. Karena ia tahu bahwa Allah sudah menjamin rezekinya dan membuatnya merasa cukup dengan apa yang telah ia peroleh saat ini.Melakukan zakat dan sedekah juga berarti bahwa ia paham betul mengenai hak-hak orang lain yang terdapat dalam hartanya. Ia tidak serakah dengan menikmati seluruh hartanya sendiri, melainkan memberikan hak tersebut agar dapat menikmati rezeki tersebut bersama-sama.
- Keempat, suka berjamaah dan bergaul dengan masyarakat.
Pemimpin yang suka bergaul dengan masyarakat sebenarnya sedang mencari tahu kesulitan apa yang dihadapi oleh orang-orang yang ia pimpin. Dengan memperhatikan anggota/rakyat, ia dapat membantu mencari jalan keluar dari masalah mereka.Sama seperti Rasulullah setiap usai melakukan sholat berjamaah, beliau akan menghadap ke jamah untuk mengetahui kondisi mereka. Jika ada yang tidak hadir, Rasulullah akan menanyakan penyebabnya. Kalau alasannya sakit, beliau dan sahabat akan menjenguk dan mendoakan si fulan tersebut.
Karena kepemimpinan Rasulullah sudah diakui dunia, maka kamu pun bisa menjadi pemimpin yang baik jika menerapkan kriteria pemimpin Islam. Memang tak mudah mengikuti sifat-sifat Nabi Muhammad SAW tersebut, namun kamu pasti bisa menerapkannya secara perlahan.
Apalagi, smart speaker Widya Wicara punya banyak fitur Islami yang akan memudahkanmu belajar mengenai ajaran Islam. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, miliki Widya Wicara sekarang dan jadikan hidup lebih bermakna.
Gambar: Imam Gamal Fouda