Apakah kamu pernah mendengar suara perempuan penunjuk jalan saat menggunakan Google Maps? Atau suara Siri yang selalu sigap menjalankan perintah?
Suara-suara tersebut terdengar seperti disuarakan oleh manusia asli, ya? Padahal, suara itu merupakan suara robot yang diprogram untuk menyuarakan teks dengan teknologi AI (artificial intelligence), lho. Teknologi itulah yang disebut sebagai voicebot.
Voicebot: Gabungan Teknologi STT dan TTS
Voicebot merupakan produk teknologi gabungan dari STT (Speech to Text) dan TTS (Text to Speech). Saat ada pertanyaan atau perintah suara dari pengguna, teknologi STT akan mengubah data suara menjadi teks. Kemudian, akan diterjemahkan kembali ke bahasa pemrograman dan diolah untuk menghasilkan data berupa jawaban teks.
Untuk membuat voicebot dapat menjawab pertanyaan pengguna menggunakan suara, teks jawaban yang telah diproses tersebut diubah oleh teknologi TTS. Voicebot akan memberikan respon berupa suara, sesuai dengan apa yang ditanyakan atau diperintahkan.
Memang cukup banyak proses yang terjadi, namun berkat kecanggihan artificial intelligence, proses panjang tersebut dapat diselesaikan sangat cepat dalam hitungan detik, sehingga pengguna dapat berdialog dengan voicebot dengan lancar layaknya mengobrol dengan manusia.
Baca juga artikel Pikat Pelanggan Menggunakan Chatbot Bahasa Indonesia
Manfaat Voicebot bagi Customer Service
1. Menunjang berbagai kebutuhan
Penggunaan voicebot dapat menunjang banyak aspek seperti Voice Assistant, Outbound Reminder, News Reading, Voice E-book, hingga IoT Voice Technology. Voicebot pun semakin populer karena digunakan oleh platform-platform mendunia.
Alasannya cukup simple, karena percakapan suara sangat efektif, mudah, dan cepat bagi manusia yang punya banyak kesibukan seperti saat ini. Pengguna hanya perlu mengaktifkan voicebot melalui suara, lalu semua perintah dan pertanyaan akan dilayani saat itu juga. Ini juga menjadi salah satu sebab mengapa voicebot CS sangat digemari oleh pelanggan.
2. Ramah Disabilitas
Ada beragam jenis manusia di muka bumi ini. Namun, tidak ada manusia yang sempurna. Untungnya, teknologi membantu ketidaksempurnaan manusia tersebut dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang membantu orang disabilitas adalah voicebot.
Teknologi ini terbukti dapat menjadi solusi bagi tuna netra untuk melakukan/ mendapatkan jawaban atas sesuatu. Selain itu, bagi para orang tua yang buta teknologi juga akan terbantu karena mereka tidak harus mempelajari teknologi hanya untuk mendapatkan keinginannya.
3. Integrasi data
Mengapa percakapan voicebot dapat mengalir dengan baik seperti berbincang dengan manusia? Hal ini karena percakapan tersebut dicatat pada “journey” yang datanya akan terus bertambah jika sering diajak berbincang. Voicebot akan mempelajari perilaku, kesukaan, dan sifat orang yang mengajaknya berbicara. Lalu, akan memberikan jawaban sesuai apa yang mereka inginkan.
Dengan journey yang baik inilah, database akan terintegrasi dengan lebih cepat dan tepat. CS pun dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dengan produk perusahaan. Dengan data tersebut, perusahaan bisa mengolahnya untuk memberikan produk/ layanan yang lebih baik lagi.
4. Efisiensi dan Realtime
Orang tua dan disabilitas kerap kebingungan saat mengirim pesan, sehingga chatbot kurang efektif digunakan untuk mereka. Begitu pula kaum milenial yang super sibuk, tidak memiliki banyak waktu untuk menulis pesan saat bekerja.
Meski chatbot sudah cukup menjangkau pelanggan dengan lebih luas dan efektif melayani dalam waktu yang bersamaan, tetapi voicebot memberikan pengalaman yang lebih baik. Voicebot memperluas jangkauan pada orang-orang yang kesulitan menggunakan teknologi terkini, seperti orang tua, disabilitas, serta orang yang terlalu sibuk.
Apakah kamu ingin meningkatkatkan pelayanan Customer Service melalui voicebot? Dapatkan layanan voicebot berbahasa Indonesia dari Widya Wicara sekarang juga! Cek informasi selengkapnya pada laman produk www.widyawicara.id.