Pemanfaatan teknologi chatbot, meluas di segala bidang, salah satunya industri retail. Tahukah kamu apa itu retail? Retail atau ritel merupakan pemasaran produk secara eceran dengan tujuan tidak dijual kembali, melainkan untuk digunakan oleh pembeli. Dengan kata lain, retail adalah penjualan barang kepada konsumen akhir. Di industri retail, terdapat beberapa kasus penggunaan chatbot yang terbukti memudahkan pelanggan. Sebelum itu, simak ulasan berikut ini:
Presentase Penggunaan Chatbot di Dunia Retail
Sebuah survei yang diterbitkan research.aimultiple.com pada Oktober 2021 menyebutkan bahwa di tahun 2023, pengguna chatbot AI di industri retail diperkirakan mencapai lebih dari 70 %. Di Amerika, ±50% konsumen pada tahun 2020 menyatakan bahwa mereka telah menggunakan chatbot untuk terlibat dengan industri retail.
Sementara di Indonesia, pengguna chatbot menunjukkan tren yang terus meningkat sejak lima tahun terakhir. Adapun data yang diambil menurut survei Statista menyebutkan bahwa 79% perusahaan di Indonesia telah mengadopsi prinsip-prinsip revolusi Industri 4.0. Survei ini dirilis pada tahun 2019 dengan melibatkan 785 responden.
Di sisi lain, menurut survei oleh asosiasi perdagangan retail terbesar di dunia (National Retail Federation), 54% pembeli online lebih menyukai tawaran yang spesifik. Alasan konsumen memilih merek tertentu saat berbelanja yakni:
- Kemampuan untuk menemukan apa yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah (58%)
- Layanan pelanggan berkualitas (44%)
- Checkout cepat dan mudah (42%)
Kasus-kasus tersebut dapat tertangani dengan mudah berkat teknologi chatbot. Hal ini menjadikan integrasi chatbot sangat cocok untuk situs web retail dan platform media komunikasi lainnya seperti WhatsApp, Telegram, Line, dll.
Kegunaan Chatbot di Industri Retail
Chatbot AI di dunia retail dapat melakukan berbagai fungsi yang mendorong kemajuan penjualan. Teknologi kecerdasan buatan ini diketahui dapat digunakan sebagai layanan pesan selama 24/7, menjawab FAQ, mempromosikan produk, dan menjadi kandidat yang tepat bagi pengecer untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek.
Berikut beberapa kasus penggunaan chatbot di industri retail yang dapat diunggulkan:
- Mencari Produk yang Diinginkan
Sepanjang percakapan dengan konsumen, chatbot dapat menampilkan berbagai pilihan produk berdasarkan preferensi pelanggan. Misalnya kisaran harga yang diinginkan, fitur, dan peringkat (rate) serta komentar dari pengguna lain sebagai pertimbangan.
- Rekomendasi
Mesin rekomendasi yang terintegrasi dengan chatbot dapat membantu pengecer meningkatkan pendapatan dan membantu pengguna menemukan produk yang sesuai dengan selera mereka.
- Menemukan Toko Terdekat
Bukan tidak mungkin saat menjelajahi sebuah situs web, pelanggan tertarik untuk melihat-lihat dan mencoba produk yang mereka temukan. Melalui chatbot, pelanggan dapat menemukan toko terdekat, dan mencari tahu tentang jam buka dari toko yang ingin dilihat.
- Melakukan Pemesanan dan Pre-order
Kasus pemanfaatan chatbot juga dapat digunakan utuk melakukan pemesanan. Konsumen dapat memilih produk yang ingin dibeli, mengatur alamat dan informasi kontak, serta melakukan pemesanan melalui chatbot. Bukan cuma itu, chatbot bahkan bisa memberikan informasi tentang produk mendatang yang relevan dengan maksud pelanggan, dan memungkinkan mereka untuk memesan secara pre-order.
- Melacak Paket
Setelah pesanan dilakukan melalui chatbot, pelanggan dapat melacak keberadaan paket yang telah dipesan. Pelanggan dapat menanyakan di mana paket mereka, tanggal dan waktu pengiriman, serta mendapatkan informasi tentang layanan pos melalui chatbot.
- Edukasi / FAQ pelanggan
Alih-alih berbicara dengan agen secara langsung, pelanggan dapat memperoleh informasi dari chatbot tentang produk atau merek, kebijakan pengembalian produk, atau adanya kampanye dan kupon pembelian produk. Bukan itu saja, chatbot juga memiliki kemampuan menjawab pertanyaan dan menemukan solusi atas permasalahan pelanggan. Termasuk di industri retail, chatbot pun dapat mengatasai FAQ yang ditanyakan oleh pelanggan.
- Mendukung Agen Secara Langsung
Teknologi ini nantinya akan ditautkan ke database perusahaan tempat semua informasi tentang produk, layanan, dan fitur berada. Agen dapat mengandalkan chatbot untuk mencari jawaban dengan cepat dan mencegah informasi yang salah dikomunikasikan kepada pelanggan.
- Pemberitahuan yang Dipersonalisasi
Umumnya, Chatbot akan meminta informasi kontak pelanggan selama percakapan berlangsung. Ini memberikan kesempatan bagi pengecer untuk mengirimkan pembaruan dan pemberitahuan kepada pengguna tentang produk baru, penjualan tahunan atau musiman, pembukuan, dan lain-lain. Pesan dan pemberitahuan ini didasarkan pada informasi pelanggan, demografi, preferensi, pencarian, dan pesanan produk sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa kasus pemanfaatan teknologi chatbot, tidak terbatas pada itu saja. Chatbot di industri retail juga dapat digunakan untuk mengelola poin loyalitas, mengelola keluhan, mengumpulkan umpan balik pelanggan, memantau sentimen percakapan berkat dukungan teknologi NLP dan AI, meningkatkan pengalaman pelanggan, memberikan peringatan saat pengguna dalam kesulitan, dan lain-lain.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai manfaat teknologi chatbot di dunia retail, kamu harus mencobanya sendiri dengan menggunakan Chatbot Widya Wicara sebagai penunjang untuk menggaet pemasaran yang lebih luas. Silahkan kunjungi www.widyawicara.com untuk info lebih lanjut!