Ramah Difabel, Teknologi Asistif Ini Harusnya Ada Di Semua Perpustakaan

Indonesia memiliki satu prestasi yang bisa dikatakan cukup memalukan. Yakni tingkat literasi dan minat baca yang sangat rendah. UNESCO bahkan menaruh nama Indonesia di peringkat ke 75 dari 85 negara. Hal ini bisa terlihat dari mudahnya masyarakat Indonesia termakan berita hoax, juga menyebar ujaran kebencian. 

Salah satu penyebabnya antara lain karena kurang tersedia fasilitas yang memadai. Mungkin kita bisa menemukan perpustakaan-perpustakaan yang memiliki koleksi yang lengkap, terbaru, dan tempatnya nyaman. Hanya saja jumlahnya masih sedikit dan cuma bisa ditemui di kota-kota besar. Bahkan tidak semua ramah penyandang disabilitas. Sedangkan di daerah, fasilitas literasi yang memadai masih terbatas. Apalagi yang ramah penyandang disabilitas. 

Teknologi Asistif Untuk Perpustakaan 

Teknologi asistif sangat diperlukan untuk menunjang fasilitas perpustakaan. Teknologi asistif sendiri merupakan perangkat, peralatan, atau benda apapun yang dapat menunjang kebutuhan penyandang disabilitas. Dalam dunia literasi buku dalam huruf braille menjadi satu dari teknologi asistif yang digunakan. Perpustakaan Nasional juga telah memiliki lantai khusus untuk buku-buku ini. Namun, kenyataannya kebutuhan difabel tidak hanya sebatas buku-buku dalam huruf braille. Mereka juga membutuhkan panduan dalam bentuk suara, seperti penerjemah bacaan ke dalam bentuk audiobook. 

Teknologi text-to-speech bisa dimanfaatkan menjadi teknologi asistif terbaru. Text-to-speech merupakan teknologi kecerdasan buatan yang dapat mengubah tulisan menjadi suara.  Sehingga memungkinkan buku untuk dapat ‘berbicara’ tanpa harus dibaca. Pembaca cukup hanya mendengarkan isi buku yang telah diubah ke dalam bentuk audio. 

Tidak Hanya Untuk Difabel 

Meski diutamakan untuk para difabel, nyatanya semua orang bisa menggunakan teknologi ini juga, loh! Tipe-tipe pembelajaran setiap orang juga berbeda. Ada tipe auditori, yang lebih suka belajar sambil mendengarkan. Tipe visual, yang lebih paham ketika melihat visualisasinya, dan tipe mekanis, yang baru akan memahami jika sambil dipraktekan. 

Maka dari itu, untuk menarik minat mereka terhadap buku diperlukan alternatif lain selain buku cetak yang terkesan membosankan. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk membaca jika mereka tidak suka. Audiobook tentunya akan lebih cocok untuk mereka yang lebih suka belajar sambil mendengarkan.

Text-to-speech dinilai lebih praktis dan hemat biaya daripada membuat rekaman untuk buku satu persatu. Seperti yang telah diterapkan oleh Perpustakaan Negara Bagian New Jersey di Amerika Serikat, mereka menggunakan teknologi text-to-speech untuk platform bernama Talking Book. Platform bertujuan untuk mempermudah akses bacaan kepada para pengunjung perpustakaan. 

Selain untuk audiobook, text-to-speech sebagai teknologi asistif juga bisa menjadi alat pembaca berita atau arsip yang ada di perpustakaan dan membacakan pemberitahuan serta panduan bagi para pengunjung. 

Teknologi Asistif Kekinian

Dalam rangka mendukung peningkatan tingkat literasi Indonesia, harusnya perpustakaan-perpustakaan sudah mulai bergerak untuk meng-upgrade fasilitas mereka. Sudahkah perpustakaan sekolah, kantor, atau daerah kamu mendukung teknologi asistif kekinian? 

Jangan khawatir, Widya punya solusinya. Yaitu Text-To-Speech Widya Wicara. Ada beberapa kelebihan dari text-to-speech milik Widya, di antaranya adalah memiliki suara yang natural sehingga audio tidak akan terdengar seperti robot yang sedang berbicara, pengisi suara lokal yang cocok untuk bacaan berbahasa indonesia, dan Text-To-Speech Widya Wicara menyediakan fitur custom voice. Di mana kamu bisa memilih gaya suara yang sesuai dengan kebutuhan kamu. 

Jika kamu masih ragu, kamu bisa coba text-to-speech gratis di sini. Hubungi kontak pemasaran untuk konsultasi atau kunjungi www.widyawicara.com untuk informasi lebih lanjut. Selamat mencoba, Sahabat Widya!

 

 

Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/crop-hands-using-tablet-library_2488636.htm?query=library

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *