Seorang peneliti dan penulis ulung bernama Benjamin Franklin pernah mengatakan, “By failing to prepare, you are preparing to fail.” Kurang lebih artinya adalah bila gagal dalam tahap persiapan, berarti anda bersiap untuk kalah.
Dari perkataan bijak tersebut, kita belajar bahwa untuk bisa meminimalisir kegagalan dalam urusan apapun diperlukan yang namanya persiapan matang. Misalnya saja dalam hal mengumpulkan data penelitian melalui metode wawancara. Perlu banyak persiapan, mulai dari sebelum wawancara hingga proses transkripsi setelah wawancara dengan narasumber selesai dilakukan.
Berbicara tentang transkripsi, sebenarnya kenapa sih seseorang perlu melakukan transkripsi wawancara penelitian?
Pentingnya Transkripsi dalam Wawancara Penelitian
Transkripsi merupakan langkah penting yang sebaiknya tidak dilewatkan ketika Sahabat Widya usai melaksanakan wawancara penelitian. Mengapa?
- Transkripsi wawancara menjaga agar penelitian tetap akurat. Kok bisa? Karena, dengan adanya transkripsi tertulis maka hal itu akan membantu mengingatkanmu kembali akan seluruh hasil wawancara, sehingga tak ada satu pun informasi yang tertinggal.
- Transkripsi juga dapat menjadi bukti tertulis dari sebuah wawancara penelitian.
- Dengan transkripsi, hasil wawancara bisa lebih mudah dipahami, diterjemahkan serta dibagikan kepada orang lain.
- Menghemat waktu dan tenaga. Transkripsi tertulis akan membuat peneliti lebih mudah dalam mencari data yang dibutuhkan. Pekerjaan jadi lebih efisien, kan.
Sekarang udah jelas ya, bahwa transkripsi itu membawa banyak manfaat dan membantu peneliti untuk mengumpulkan data melalui metode wawancara. Tapi apa iya transkripsi itu cuma penting buat wawancara penelitian aja? Nggak dong. Nih, Widya kasih tau ya beberapa industri lain selain penelitian akademis.
Ini Dia Industri Lain yang Membutuhkan Transkripsi
Berikut beberapa industri yang ternyata juga sama-sama memerlukan transkripsi. Simak daftar berikut ini.
- Media dan Jurnalistik
Transkripsi audio telah menjadi senjata rahasia yang populer dikalangan para jurnalis. Dengan memanfaatkan teknologi ini, dalam sekejap file audio wawancara sebanyak apapun dapat langsung dikonversi ke dalam bentuk tulisan. Dengan begitu, reporter tak perlu lagi repot memutar rekaman wawancara berulang kali. Hanya dengan melihat transkripsi saja mereka sudah bisa mendapatkan data yang dibutuhkan.
- Produksi Video
Sadar atau tidak, sekarang ini kebiasaan dan minat orang-orang sudah bergeser kearah konten video. Mereka begitu menikmati video-video yang disajikan oleh para konten kreator. Lantas kenapa produksi video memerlukan transkripsi audio juga? Adanya transkripsi audio akan sangat menguntungkan konten kreator, terutama dalam hal penambahan subtitle. Konten video yang dilengkapi dengan subtitle tentu bakal lebih informatif dan menarik.
- Riset Market dan User Experience (UX)
Dalam hal riset market dan user testing, transkripsi berperan penting untuk mencatat seluruh masukan atau feedback dari pelanggan terhadap sebuah bisnis. User testing ini berfungsi untuk mengenal customer lebih dekat dan juga dapat dimanfaatkan untuk menguji minat pasar terhadap sample produk baru. Sama seperti ketika melakukan wawancara penelitian, riset market dan user experience sebaiknya juga direkam dan ditranskripsi sebelum dilakukan analisis.
Masa Sih Proses Transkripsi Itu Ribet? Nope!
Mungkin hingga saat ini masih banyak Sahabat Widya yang mengalami kesulitan dan sering mengeluh ketika harus membuat transkrip wawancara. Memang sih, proses transkripsi itu sering kali suka bikin kepala pening.
Kenapa bisa bikin pening? Let’s see, file audio hasil wawancara itu kan durasinya bisa sangat panjang ya, bayangin aja kalau harus transkripsi audio tersebut ke dalam bentuk teks secara manual. Duh, makan waktu dan tenaga banget, plus cara kayak gitu terbilang sangat tidak efektif.
Proses transkripsi sebenarnya bisa efektif dan nggak bakal se-ribet itu kalau Sahabat Widya kenal dan pakai teknologi yang bernama Speech to Text.
Peran Speech to Text untuk Transkrip Wawancara Penelitian
Seperti namanya, speech to text adalah sebuah teknologi yang berfokus pada voice recognition khususnya pengubahan suara atau audio menjadi tulisan. Didukung oleh artificial intelligence (AI) dan natural language processing (NLP), teknologi speech to text memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata, prosesnya tak membutuhkan waktu lama dan output yang dihasilkan pun akurat. Menarik sekali bukan.
Apa sih benefit melakukan transkrip menggunakan speech to text dibandingkan transkrip manual?
Speech to text dapat bekerja dengan sangat cepat namun juga akurat. Audio wawancara dapat dikonversikan menjadi tulisan dalam waktu yang sangat singkat. Cukup dengan memasukkan file audio wawancara lalu biarkan speech to text yang bekerja. Nyaman banget kan. Nggak ada lagi yang namanya tangan pegal-pegal selepas mengetik transkripsi terlalu lama.
Tapi apakah hasil transkripsinya akurat? Tenang saja, kamu tak perlu khawatir soal itu. Teknologi canggih yang satu ini memiliki kemampuan dictation dan spelling yang baik. Kemampuan tersebut akan terus membaik seiring dengan perkembangan AI dan NLP dibelakangnya.
Dengan pengoperasian yang mudah, tak memerlukan langkah berbelit-belit, serta dapat digunakan melalui komputer maupun ponsel pintar, membuat speech to text jadi pilihan tepat untuk kamu. Penelitian dapat selesai tepat waktu dengan mengedepankan aktualitas informasi dan juga produktivitas, efektivitas serta efisiensi kerja.
Pakai Aja Speech to Text Widya Wicara
Setelah berbicara panjang tentang mudahnya membuat transkripsi audio menggunakan teknologi speech to text, Widya yakin Sahabat Widya pasti jadi tertarik buat pakai produk ini kan?
Nah, Widya punya rekomendasi produk speech to text Indonesia buatan anak bangsa yang kualitasnya boleh diadu sama produk STT negara tetangga, namanya Speech to Text Widya Wicara. Speech to text buatan Widya Wicara ini user friendly, pintar, akurasi bagus dan proses konversi dari audio menjadi teks pun otomatis dan tak memakan waktu yang terlalu banyak.
Buat kamu yang butuh transkripsi cepat , coba aja pakai Speech to Text Widya Wicara. Tak hanya untuk transkrip wawancara penelitian saja, tetapi juga bisa untuk mengisi subtitle video, notulensi rapat, transkripsi podcast agar dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.