Krisis pandemi yang berdampak ke banyak sektor justru memberikan berkah tersembunyi dalam mempercepat transformasi digital di sektor perbankan. Transformasi digital sendiri merupakan proses atau strategi menggunakan teknologi digital sebagai pengganti strategi konvensional yang selama ini digunakan dalam menggaet nasabah.
Direktur Penelitian Bank Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa aktivitas keuangan yang dilakukan dengan digital banking selama pandemi mengalami peningkatan. Aktivitas tersebut antara lain menabung secara digital sebesar 76%, belanja online sebesar 71%, pembayaran tagihan sebesar 69%, pesan antar makanan sebesar 55%, dan top up e-wallet sebesar 52%.
Maka dari itu, semua perusahaan perbankan diharapkan segera melakukan transformasi digital supaya bisa tetap bertahan dan terus berkembang.
Baca juga artikel Mengenal 5 Jenis Teknologi yang Digunakan dalam Dunia Perbankan
Alasan Mengapa Perbankan Harus Segera Melakukan Transformasi Digital
Lembaga Riset International Data Corporation Indonesia (IDC) mengatakan bahwa 33% perusahaan global akan gulung tikar jika tidak segera mengadopsi teknologi cloud dan melakukan transformasi digital. Dalam sektor perusahaan perbankan, hal tersebut juga didasari oleh beberapa alasan berikut:
- Pandemi Membuat Masyarakat Takut Datang ke Bank
Anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitas dan interaksi secara tatap muka tentu membuat para nasabah enggan datang ke bank. Hal ini secara tidak langsung akan memaksa pihak bank untuk terus mengembangkan layanannya via online atau digital. Jika bank tidak segera beradaptasi dengan keadaan, tentu akan membuat bank tersebut tidak bisa bertahan di masa pandemi ini. - Kompetisi di Industri Jasa Keuangan Semakin Ketat
Karena perekonomian juga terdampak oleh pandemi, tentu masyarakat akan menjadi orang yang lebih pemilih, tak terkecuali dalam hal memilih jasa keuangan atau bank. Maka dari itu, persaingan antar bank pun akan semakin ketat, sehingga pihak bank harus memiliki strategi digital yang tepat dalam menggaet dan mempertahankan para nasabahnya. - Perkembangan E-Commerce yang Juga Terus Meningkat
Semakin banyaknya e-commerce maupun platform jual beli lainnya, tentu juga akan membuat peran bank semakin dibutuhkan. Melakukan jual beli online berarti juga melakukan transaksi via online. Hal ini bisa menjadi peluang besar bagi bank untuk terus mendapatkan nasabah dengan memberikan kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi digital.
Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Blueprint ini bisa menjadi acuan bagi industri perbankan untuk mempercepat transformasi digital. Dengan adanya transformasi digital ini, diharapkan bank bisa lebih berdaya tahan, berdaya saing, dan kontributif.
Ada lima elemen pengembangan digitalisasi dalam Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan, antara lain adalah:
- Data
- Teknologi
- Manajemen risiko
- Kolaborasi
- Tatanan institusi.
Kelima elemen tersebut merupakan langkah strategis untuk mendorong perbankan dalam menciptakan inovasi produk dan layanan keuangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Baca juga artikel Dorong Penetrasi Pasar, Perusahaan Asuransi Wajib Beralih ke Teknologi Digital!
Transformasi Digital yang Harus Sudah Digunakan oleh Perbankan
- Menggunakan Digital Marketing untuk Menjangkau Nasabah
Mempromosikan bank secara konvensional memang perlu, namun bukan berarti hanya mengandalkan hal tersebut saja, perlu adanya digital marketing untuk menjangkau nasabah yang lebih luas. Dengan begitu, perusahaan perbankan bisa melebarkan target marketnya. - Digitalisasi Layanan
Jangan hanya berfokus pada produk keuangan saja, melainkan juga layanan keuangan yang menyesuaikan gaya hidup dan kebutuhan nasabah saat ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu perusahaan perbankan perlu mengoptimasi layanan digitalnya karena saat ini aktivitas masyarakat sudah serba digital. Jadi, ciptakanlah inovasi-inovasi layanan digital yang memudahkan nasabah, dan tentunya tetap menjaga keamanan data nasabah, sehingga nasabah akan merasa nyaman, aman, dan puas dengan layanan yang diberikan. - Menggunakan Chatbot untuk Menangani Pesan Nasabah
Memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan bank juga menjadi salah satu hal yang harus dicapai. Dengan menggunakan chatbot, pesan dari nasabahmu bisa terjawab dengan cepat. Selain itu, keinginan-keinginan dari para nasabah pun juga bisa langsung teratasi.
Kalau kamu tertarik menggunakan chatbot, kamu bisa menggunakan chatbot dari Widya. Chatbot lokal ini sangat cocok untuk perusahaan di Indonesia. Kamu bisa cari tahu info lengkapnya di website www.widyawicara.com.
Sumber gambar: https://unsplash.com/@gilleslambert