Trik Optimasi Statistik Website, Pangkas Bounce Rate!

Kok bisa ya angka penjualan stuck di tempat, padahal pengunjung website meningkat pesat?

Hmm.. sepertinya itu adalah ulah hama dalam dunia per-website-an yang dikenal dengan nama bounce rate. Bounce rate yang tinggi merupakan penyakit yang harus kamu antisipasi, karena bisa mengurangi kinerja statistik website-mu, lho!

Sebenarnya, apa sih bounce rate itu? Lalu, bagaimana cara menguranginya agar performa website menjadi stabil dan bahkan bisa masuk ke dalam kategori excellent?

Mengenal Bounce Rate, Hama dalam Website

Bounce rate merupakan persentase pengunjung yang datang ke situs website, tetapi hanya membuka satu halaman saja. Mereka meninggalkan website begitu saja tanpa membuka halaman lain, maupun melakukan interaksi dengan fitur yang ada.

Tingkat bounce rate yang tinggi menjadi bukti bahwa websitemu belum cukup meyakinkan untuk dijelajahi lebih dalam. Mereka tidak melakukan interaksi sesuai Call to Action yang ada di websitemu. Seperti membaca artikel selanjutnya, melakukan pendaftaran member, melihat detail produk, hingga mengeluarkan uang untuk membeli produkmu.

Penyebab bounceback ini ada berbagai macam, di antaranya:

  • Pertama, saat pengunjung mengeklik link website lain.
  • Kedua, saat memencet tombol “back” untuk keluar dari website.
  • Ketiga, pengguna langsung menutup window/tab.
  • Keempat, saat mengetikkan URL baru karena merasa tidak cocok dengan websitemu.

Sebenarnya, bounce rate ini merupakan hal yang wajar ditemui ketika kita mengelola sebuah website. Namun, presentasenya inilah yang menjadi masalah.

  • Jika presentase bounce rate mencapai 70% ke atas, maka kamu perlu mencari strategi baru untuk menarik pelanggan.
  • Presentase bounce rate di bawah 20% ternyata juga menjadi masalah, lho! Bisa jadi, websitemu mengalami kendala atau error yang harus segera diperbaiki.
  • Angka presentase yang wajar umumnya berada pada kisaran 50%-70%. Jika bounce rate berada pada rata-rata 30%-50%, bisa dipastikan bahwa websitemu berada pada tingkat excellent. Pada tahap ini, kamu bisa memaksimalkan penjualan dengan mengoptimalkan CTA dan fitur yang ada.

Cara menghitung bounce rate ini menggunakan pembagian single page visit dengan total traffic. Misalnya, pengunjung website hari ini sejumlah 100. Namun, 30 kunjungan itu hanya membuka satu halaman saja (single page visit). Maka, bounce rate websitemu adalah 30%.

Jika sudah menemukan winning strategy dengan bounce rate bagus, lebih baik pertahankan strategimu dengan terus meningkatkan layanan. Sebaliknya, jika semakin tinggi persentase bounce rate, berarti ada yang salah dengan strategimu.

Kemungkinan, bounce rate yang tinggi dipengaruhi kualitas konten pada halaman yang dikunjungi pertama kali, atau karena konten tidak sesuai dengan apa yang dicari pengunjung (intent). Nah, untuk mengurangi tingkat bounce rate, mari simak cara di bawah ini!

Baca juga artikel Manfaat Livechat di Website: Perusahaan Makin Disayang Pelanggan

Trik Minimalisir Bounce Rate

Tak perlu berkecil hati, semua masalah pati ada solusi. Apalagi untuk masalah bounce rate, kamu hanya butuh menggunakan trik-trik ini aja, kok!

  1. Tingkatkan Load Speed 
    Jangan sampai website-mu punya load speed yang lambat! Menurut berbagai sumber, standar kecepatan loading page berkisar 3-5 detik. Jika melebihi waktu tersebut, pengunjung pasti langsung beralih mencari website lain. Bisa dibilang, kecepatan website adalah faktor utama yang perlu kamu perhatikan. Jadi, luangkan waktumu buat meningkatkan kecepatan website, ya!
  2. Perbaiki Kualitas Konten
    Jika pengunjung menemukan konten yang kurang relate dengan apa yang mereka cari, mereka akan segera pergi dari websitemu. Namun, bisa saja kontenmu sudah sesuai dengan apa yang mereka cari, tetapi kulitas tulisan yang buruk membuatnya berpaling. Perbaiki kualitas konten agar pengunjung betah berlama-lama membaca artikel-artikel lain yang ada di websitemu.
  3. CTA Menarik dan Jelas
    Call to action (CTA) yang baik seharusnya tetap menarik walau tanpa menggunakan banyak kiasan. Meski memilih kata-kata yang indah, tetapi jika CTA-mu tidak tegas meminta sesuatu, maka pengunjung pun tidak akan menjalankan perintahmu. Seperti perintah “baca selanjutnya”, “rekomendasi bacaan lain”, atau “beli produk.”Dengan menggunakan CTA, pengunjung akan lebih mudah berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada dalam website. Bounce rate pun diminimalisir dengan adanya interaksi-interaksi ini.
  4. Utamakan Mobile Friendly
    Dahulu, desain website untuk halaman desktop menjadi hal yang utama. Namun, para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan ponsel saat melakukan penelusuran. Untuk itulah, mengutamakan desain mobile menjadi hal yang utama demi kenyamanan pengunjung.Dengan tampilan website yang mobile friendly, mesin pencari akan lebih mudah melakukan proses crawl. Sehingga, pengunjung bisa menemukan websitemu dengan lebih cepat.
  5. Tunjukkan Kredibilitas
    Semakin kuat kredibilitas website bisnismu, maka pengunjung akan semakin percaya dengan konten-konten yang ada di dalamnya. Selain itu, pengunjung juga akan lebih suka berbelanja di website secara langsung, daripada harus mengunduh aplikasi lain atau menghubungi penjual lewat platform messenger.Untuk menguatkan kredibilitas inilah, kamu perlu memasang fitur seperti Chatbot yang siap melayani pengunjung selama 24 jam. Tak perlu khawatir, chatbot berbasis AI akan mendampingi pelanggan secara personal dan profesional layaknya CS manusia.

Chatbot Tingkatkan Waktu Kunjungan

Tahukah kamu bahwa fitur chatbot ternyata sangat efektif mengurangi bounce rate dalam website? Hal ini disebabkan oleh banyaknya manfaat dari chatbot, selain menjawab pertanyaan umum saja. Apa saja yang dilakukan chatbot untuk menaikkan interaksi pengunjung di dalam website? Simak beberapa poin kelebihan chatbot website di bawah ini!

  1. Personal. Karena chatbot bersifat personal, maka pelanggan lebih nyaman mengisi data diri mereka dibanding jika berhadapan dengan CS manusia. Dengan data tersebut, chatbot dapat memberikan rekomendasi produk yang sesuai, maupun menunjukkan konten artikel yang berhubungan dengan masalah pelanggan.
  2. Bahasa Alami. Tak perlu belajar Bahasa Pemrograman, semua orang dapat menggunakan chatbot dengan bahasa pada umumnya. Chatbot telah dilengkapi dengan teknologi AI yang dapat mempelajari bahasa manusia untuk dapat berinteraksi dengan natural.
  3. Marketing dan branding. Chatbot bisa membantu bagian pemasaran untuk membranding perusahaanmu. Calon pembeli akan merasa dekat dan percaya pada produk-produk dari perusahaan. Setelah merasa puas dengan pelayanan dan produk yang dibeli, pelanggan akan mengenalkan produkmu pada rekan dan keluarganya.

Ingin memasang chatbot untuk website perusahaanmu juga? Kunjungi website www.widyawicara.com sekarang juga dan dapatkan berjuta manfaatnya!

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/worker-looking-laptop-graphics_987707.htm

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *