Ganti Voice Over Pakai Text to Speech, Bikin Konten jadi Lebih Irit

Strategi pemasaran melalui media sosial menjadi salah satu cara terbaik untuk mempromosikan produk dengan jangkauan yang luas. Makanya, sekarang para pengusaha berbondong-bondong merekrut content creator dan voice over guna memproduksi konten-konten produk yang menarik.

Kebutuhan seorang content creator ternyata cukup banyak. Mulai dari peralatan rekam suara dan gambar, perangkat untuk mengedit, hingga talent-talent untuk mengisi konten video-audio yang tidak bisa dipilih sembarangan. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata harga jasa Voice Over Talent itu sangat mahal, lho! Memangnya, apa sih yang bikin biaya pengisi suara jadi mahal?

Baca juga artikel Talent Voice Over Mahal? Pakai Suara Widya Aja!

 

1. Menyesuaikan karakteristik naskah

Pertama kali menemui Voice Over Talent, kamu akan ditanyai tentang konten apa yang ingin kamu buat. Kemudian, VO Talent tersebut akan mengidentifikasi naskahmu dan melatih karakter suara yang kamu inginkan. Proses ini memakan waktu lama dan tenaga yang besar.

Jika karakter suara yang kamu inginkan tidak dimiliki oleh VO Talent tersebut, maka sebaiknya segera ganti dengan VO Talent lainnya. Jadi, lebih baik kamu mengadakan casting dulu daripada langsung menemui salah satu talent. Eits jangan lupa, mengundang VO Talent untuk dicasting itu juga butuh biaya, lho~

2. Peralatan dan skill tambahan

Ada beberapa VO Talent yang bersedia merekam dan mengedit suaranya sebelum diserahkan kepada content creator. Jadi, konten kreator tersebut hanya tinggal menggabungkan audio yang sudah enak didengar dengan visual videonya.

Namun, biaya untuk perekaman dan pengeditan ini tentunya tidak murah, karena mereka butuh modal untuk membeli peralatan, serta skill mumpuni dalam mengedit audio.

3. Waktu pengerjaan

Proses pembacaan naskah, latihan pendalaman karakter, hingga perekaman VO memakan waktu yang tidak singkat. Bahkan untuk membuat konten berdurasi 15 menit, seorang VO Talent bisa menghabiskan waktu lebih dari 3 jam, lho.

Belum lagi jika terdapat kesalahan dalam pengucapan kata, artikulasi, atau nada yang tidak sesuai. Prosesnya akan menjadi lebih lama, bahkan bisa menghabiskan waktu satu hari kerja (8-9 jam). Nah, kalau VO Talent minta bayaran berdasarkan waktu, niscaya kamu dan dompetmu akan menangis tersedu-sedu.

4. Revisi 

Apakah sebuah konten akan berhenti setelah diedit? Oh, tentu tidak. Konten tersebut harus melalui review terlebih dahulu sebelum di-upload pada media sosial. Jika tidak lolos Quality Control, maka content creator harus mulai merevisinya kembali.

Apabila revisiannya hanya sebatas editing, tentu kehidupan sang kreator akan lebih indah. Nyatanya, banyak kreator yang harus menelan pil pahit untuk mengubah konsep konten mulai dari naskahnya. Lalu, VO Talent akan diundang kembali, dan biaya akan lebih membengkak lagi.

Nah, daripada dianggap pelit karena mengemis diskon pada VO Talent yang sudah bekerja keras, lebih baik kamu mulai menggunakan teknologi Text to Speech (TTS) untuk mengisi suara kontenmu. Hanya perlu mengetikkan naskah audio yang kamu inginkan, lalu suara khas Widya pun akan segera berkumandang indah pada kontenmu. Isi dompet terselamatkan, pengisi suara kontenmu bisa kamu dapatkan!

Penasaran dengan TTS Widya? Yuk cobain sekarang!

Sumber gambar: pexels.com/@tima-miroshnichenko

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *