Rangkuman 5 Peristiwa Penting dalam Hidup Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat mulia. Melalui beliau lah Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran yang menjadi pedoman bagi seluruh umat Islam di dunia.

Allah SWT telah menurunkan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir atau penutup para nabi, sehingga tak ada nabi lain sesudahnya. Hal ini pun telah ditegaskan oleh Allah SWT pada Al Quran surat Al-Ahzab ayat 40 yang artinya:

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (Q.S. Al-Ahzab 33 : 40)

Pengaruh Nabi Muhammad bukan hanya dirasakan oleh umat Islam saja, melainkan seluruh manusia di dunia. Seorang astrofisikawan asal Amerika Serikat bernama Michael H. Hart bahkan menulis buku berjudul The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (1978) dan menempatkan Nabi Muhammad SAW pada posisi pertama sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Hal ini menunjukkan betapa mulia, inspiratif dan berpengaruhnya Nabi Muhammad SAW bagi dunia.

Supaya kita semakin mengenal beliau, Widya sudah merangkum lima peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad SAW yang bisa kita jadikan pelajaran. Yuk, simak kisah mulia Nabi Muhammad SAW dibawah ini, ya!

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad lahir dari rahim seorang ibu bernama Aminah binti Wahb dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muththalib pada 12 Rabbiul Awal 571 Masehi atau sekitar 1450 tahun yang lalu di kota Makkah. Menjelang kelahiran beliau, banyak peristiwa besar yang terjadi.

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasan An-Nadwi’, menurut beberapa sejarawan dan pakar hadits, sejumlah peristiwa besar yang terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW misalnya singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang hingga menyebabkan 14 balkon istananya runtuh, padamnya api sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia yang belum pernah padam sebelumnya, dan surutnya Danau ‘A’ yang dikultuskan oleh orang Persia.

Sahabat Widya pernah mendengar bahwa tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut sebagai Tahun Gajah? Alasan apa sih yang membuat tahun tersebut dijuluki Tahun Gajah?

Ternyata, hal tersebut dikarenakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW bersamaan dengan peristiwa penyerangan Ka’bah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Yaman bernama Abrahah. Kisah pasukan bergajah tersebut termaktub dalam Al Quran surat Al Fil ayat 1-5. Dikisahkan bahwa Allah SWT menghentikan aksi Abrahah dan pasukannya dengan mengirimkan burung Ababil untuk menjatuhkan batu dari tanah liat yang dibakar hingga membuat mereka tampak seperti daun-daun yang dimakan ulat. Masya Allah, sungguh besar kuasa Allah SWT.

Baca juga artikel Mengenal 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

Rasulullah Menerima Wahyu Pertama

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Ada berbagai pendapat mengenai kapan tepatnya peristiwa ini terjadi. Namun, pendapat yang paling banyak menyebutkan bahwa peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW ini jatuh pada tanggal 17 Ramadhan 610 Masehi. Peristiwa ini kemudian diperingati oleh kaum muslimin setiap tahunnya sebagai peringatan Nuzulul Quran.

Saat itu, Rasulullah SAW sedang berada di dalam Gua Hira di Jabal Nur untuk berkhalwat atau menyendiri. Kemudian malaikat Jibril datang atas perintah Allah SWT untuk menyampaikan wahyu berupa surat Al-‘Alaq ayat 1 – 5, yang artinya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al-Alaq: 1 – 5)

Para ulama berpendapat bahwa melalui surat tersebut, Allah SWT memerintahkan agar manusia senantiasa menyebut nama Allah SWT ketika memulai setiap kegiatan, keharusan manusia untuk membaca baik Al-Quran atau buku pengetahuan, dan juga selalu berserah diri kepada Allah SWT sebab hanya Dia lah Yang Maha Mengetahui apa yang tidak diketahui manusia.

Periode Dakwah Nabi Muhammad SAW

Rasulullah memulai proses panjang dakwah untuk menyerukan Islam pada bangsa Arab selama 23 tahun masa kerasulannya. Dalam periode waktu tersebut, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktu selama 13 tahun berdakwah di kota Makkah, sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan di Madinah Al-Munawwaroh.

Seorang sejarawan Muslim Arab bernama Ibn Ishaaq menjelaskan bahwa pada tiga tahun pertama, Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi (dakwah sir). Beberapa tokoh terkenal yang memeluk Islam pada fase dakwah sembunyi-sembunyi ini antara lain: Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Utsman bin ‘Affan, serta Bilal bin Rabah, salah satu budak yang memeluk agama Islam.

Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah secara terang-terangan (dakwah jahr) setelah turun wahyu Allah SWT berupa Q.S Al-Hijr ayat 94, yang artinya:

“Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Q.S. Al-Hijr 15 : 94)

Dakwah terang-terangan beliau memicu kemarahan kaum kafir Quraisy, termasuk paman Nabi yaitu Abu Lahab. Mereka berusaha menghalangi dan menolak ajaran Rasulullah, bahkan berniat membunuh beliau. Sampai kemudian turunlah perintah Allah SWT untuk hijrah ke Habasyah, lalu turun lagi perintah untuk hijrah ke kota Madinah. Di kota Madinah, Nabi dan para sahabat membangun Masjid Quba yang merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW. Di kota Madinah pula, kaum muslimin bertambah banyak jumlahnya dari kalangan Anshar.

Peristiwa Isra’ Mikraj

Isra’ Mikraj merupakan peristiwa bagi umat Islam yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT berupa kewajiban melaksanakan shalat lima waktu. Kisah Isra’ Mikraj tertuang di dalam Al Quran surat Al-Isra ayat 1 yang artinya:

“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”  (QS. Al Isra’: 1)

Peristiwa Isra’ Mikraj hanya terjadi dalam waktu satu malam saja. Isra’ memiliki makna perjalanan malam, yaitu peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW berangkat dari Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Sementara itu, Mikraj bermakna kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit. Rasulullah SAW ditemani oleh Malaikat Jibril menaiki Buroq, kendaraan super cepat berupa hewan putih dengan dua sayap.

Dalam perjalanannya menuju langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan para malaikat dan para nabi terdahulu, yaitu Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim. Kemudian Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.

Wafatnya Rasulullah

Rasulullah SAW wafat pada usia 62 tahun (sekitar 570 – 632 M) bertepatan dengan tanggal kelahiran beliau, yakni pada tanggal 12 Rabbiul Awal. Rasulullah SAW jatuh sakit ketika kaum muslimin sedang bersiap menuju peperangan melawan Romawi. Seiring berjalannya waktu, sakit yang dialami beliau pun semakin parah. Meskipun tubuhnya sakit, Rasulullah masih sempat mengimami shalat berjamaah selama beberapa hari hingga akhirnya Rasulullah tutup usia dirumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar.

Sembilan hari sebelum Nabi Muhammad SAW wafat, menurut sebagian besar ulama beliau menerima wahyu terakhir berupa surat Al-Baqarah ayat 281.

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 281)

Keistimewaan Nabi Muhammad SAW

Sebagai Nabi sekaligus Rasul Allah, Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya:

  • Nabi Muhammad SAW adalah kholilullah (kekasih Allah)
  • Rasulullah SAW adalah penutup dan nabi terakhir dari para nabi
  • Memiliki kedudukan yang terpuji Al Maqom Al Mahmudah
  • Wahyu atau risalah yang dibawa Rasulullah adalah untuk semesta alam, manusia, bahkan jin
  • Membawa mukjizat terbesar yaitu Al-Quran, yang menjadi penyempurna kitab sebelumnya
  • Melakukan perjalanan dalam peristiwa Isra’ Miraj ke Sidrotul Muntaha

Itulah kisah dan hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad SAW. Membaca kisah-kisah para nabi tentu bisa memperkaya wawasan kita dan banyak pelajaran yang bisa diambil.

Apakah Sahabat Widya juga suka membaca Kisah 25 Nabi? Sekarang, kamu nggak perlu repot-repot membaca buku untuk bisa mengetahui kisah 25 nabi, tapi kamu bisa dengerin kisah para nabi atau cerita inspiratif dari para sahabat nabi, menggunakan Smart Speaker Widya Wicara Prima, lho!

Sebagai salah satu produk smart speaker unggulan asal Indonesia, Smart Speaker Widya Wicara Prima punya fitur yang bikin produk ini jadi lebih spesial dibandingkan smart speaker lainnya, yaitu fitur ‘Widya Islami’.

Melalui fitur Widya Islami ini, kamu bisa dengan mudah mengakses Al-Quran dan Terjemahannya, Doa Harian, Kajian Islami, Cerita 25 Nabi, Hadis Harian, dan lain-lain. Caranya gampang kok, aktifkan dulu Widya dengan mengucapkan ‘Halo, Widya’, lalu lanjutkan dengan perintahmu. Misalnya jika kamu ingin mendengarkan kisah Nabi Isa, kamu cukup mengatakan, ‘Bacakan Cerita Nabi Isa’. Secara otomatis, Widya akan membacakan kisahnya untukmu.

Tertarik? Cek detail produknya di website www.widyawicara.com, ya!

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *