Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami atau Natural Language Processing (NLP) sebenarnya sering kita temui di kegiatan sehari-hari, lho. Karena, NLP ini merupakan teknologi yang digunakan untuk memahami intruksi yang kita berikan pada semacam Google Assistant, Alexa, Siri, dan lain-lain. Lalu, apa sih sebenarnya NLP itu?
Apa Itu Natural Language Processing?
Natural Language Processing merupakan teknologi berbasis Artificial Intelligence yang berhubungan dengan interaksi antara komputer dan manusia menggunakan bahasa yang natural atau alami.
Tujuan akhir dari NLP adalah supaya komputer mencapai pemahaman bahasa yang mirip manusia, sehingga tidak ada kesalahan pemahaman informasi yang didapat.
Teknik yang Digunakan dalam NLP?
Teknologi Natural Language Processing menggunakan 2 teknik dalam menjalankan tugasnya, antara lain:
- Analisis Sintaksis
NLP menggunakan analisis sintaksis untuk menerapkan aturan tata bahasa pada kumpulan kata yang ditemukannya, sehingga kumpulan kata tersebut tampak masuk akal menjadi sebuah kalimat secara tata bahasa. - Analisis Semantik
Analisis ini melibatkan algoritma komputer untuk memahami arti dan interpretasi kata-kata dan bagaimana sebuah kalimat disusun. Semantik sendiri mengacu pada makna yang disampaikan oleh sebuah teks
Bagaimana Sistem Natural Language Processing Menginterpretasikan Bahasa?
Natural Language Processing ini menginterpretasikan bahasa dalam 6 level, yaitu:
- Morphological Level
Level ini berkaitan dengan morfem yang berperan sebagai bagian yang menyusun kata. Morfem sendiri merupakan unit makna terkecil dari sebuah kata - Lexical Level
Sistem akan berfokus pada bagaimana morfem bergabung untuk membuat kata-kata. Kemudian, sistem akan mengidentifikasi perbedaan-perbedaan untuk menemukan arti dari setiap kata. - Syntactic Level
Level ini berfokus pada anggapan bahwa dalam kebanyakan bahasa, arti kalimat bergantung pada urutan kata dan tata bahasanya. - Semantic Level
Sistem berfokus pada bagaimana konteks kata dalam kalimat dapat menentukan arti kata pada tingkat individu. - Discourse Level
Level ini berfokus pada bagaimana kalimat berhubungan satu sama lain dalam satu teks. - Pragmatic Level
Di level ini, sistem akan mengidentifikasi apa arti yang paling mungkin dan paling masuk akal dari teks tersebut.
Contoh Natural Language Processing
Beberapa teknologi berbasis Artificial Intelligence telah menggunakan NLP supaya bisa berfungsi dengan lebih baik. Contoh penggunaan NLP ini antara lain:
- Aplikasi Terjemahan, seperti Google Translate. Aplikasi ini menggunakan NLP supaya bisa menerjemahkan bukan lagi kata per kata tetapi bisa menerjemahkan sesuai konteks dan grammar bahasa.
- Penamaan Lokasi, seperti pada aplikasi ojek online. Aplikasi ini menggunakan NLP sehingga dapat memberikan informasi lokasi yang lebih detail dan jelas. Misalnya ketika kamu memesan Gojek di Stasiun Tugu, maka akan muncul lagi pilihan titik jemput yang lebih mendetail, seperti di pintu keluar maupun di lobby.
- Mengidentifikasi Spam, seperti pada aplikasi Email. Aplikasi ini menggunakan NLP untuk memfilter dan mengklasifikasikan email yang akan masuk ke dalam inbox, sehingga bisa mendeteksi spam dan memindahkannya ke folder spam agar kamu tidak perlu membacanya.
- Personal Assistant, seperti Siri, Cortana, Alexa, Google Assistant, dan lain-lain. Aplikasi ini menggunakan NLP untuk merespon petunjuk-petunjuk vocal dan meminimalisir adanya kesalahan informasi yang diterima.
- Aplikasi Chatbot, seperti Chatbot Widya Wicara. Aplikasi ini menggunakan NLP untuk merespon permintaan atau pesan dari pengguna.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Natural Language Processing telah digunakan dalam AI Notulensi Widya Wicara. Jadi, kamu tidak perlu khawatir lagi akan adanya kesalahan pemahaman dalam menerima informasi, karena dengan menggunakan teknologi NLP, AI Notulensi Widya Wicara sudah bisa lebih baik dalam memahami perintah atau pesan yang diterima.
Kalau kamu tertarik dengan AI Notulensi Widya Wicara ini, coba secara langsung melalui link di sini, ya!